ToFarmer

Jurnal Telo Pendem,Eksperimen Bibit Telo Pendem "Menemukan Metode Terbaik untuk Perkecambahan Ubi Jalar"




Dalam upaya mencari metode terbaik untuk membuat bibit telo pendem (ubi jalar), kami memulai sebuah eksperimen sederhana namun penuh tantangan. Proyek ini bertujuan untuk memahami bagaimana kondisi lingkungan memengaruhi pertumbuhan tunas ubi jalar, terutama dalam metode penanaman yang berbeda.



Pembuatan Blok Pertama

Blok pertama eksperimen telah selesai dibuat dengan luas 1 meter persegi dan kedalaman 25 cm. Karena tanah di lokasi sudah berpasir, kami hanya perlu menambahkan pupuk dengan perbandingan 1:3 untuk memperkaya nutrisinya.

Dalam eksperimen ini, kami mencoba tiga metode utama untuk menumbuhkan bibit ubi jalar:

1. Dipendam sepenuhnya – ubi dikubur dalam tanah tanpa bagian yang terlihat.

2. Dipendam sebagian – ubi dikubur tetapi masih ada bagian yang dibiarkan terlihat di permukaan.

3. Direndam dalam air – ubi diletakkan dalam wadah berisi air, tetapi tidak sepenuhnya tenggelam.



Perjalanan Hari 1–7



Hari Pertama

Kami memulai dengan menanam ubi yang diperoleh dari warung. Beberapa sudah memiliki tunas kecil, yang memberi harapan baik untuk pertumbuhan awal.



Hari Kedua

Tantangan langsung muncul. Seekor ayam liar menyerang area tanam, merusak satu buah ubi, meskipun tidak membawanya pergi.



Hari Ketiga

Serangan dari hewan liar kembali terjadi, kali ini lebih parah. Dua ubi hilang sepenuhnya, diduga dimakan atau dibawa pergi.

Hari Keempat

Kami mengganti bibit yang hilang dan mulai membuat pagar sederhana untuk melindungi tanaman dari gangguan hewan liar.

Hari Kelima



Tunas mulai tumbuh! Metode yang memperlihatkan sebagian ubi di permukaan menunjukkan hasil pertama. Daun kecil mulai muncul, menandakan bahwa metode ini cukup efektif dalam mempercepat perkecambahan.



Hari Keenam

Pertumbuhan semakin pesat. Daun pada metode kedua mulai mekar dengan baik, menunjukkan bahwa sinar matahari berperan penting dalam percepatan pertumbuhan tunas.



Hari Ketujuh

Perkembangan mulai terlihat pada metode rendaman air, dengan munculnya 1-2 titik tunas. Namun, ada tantangan baru: ulat mulai masuk ke dalam umbi, yang berpotensi merusaknya dari dalam. Sementara itu, metode pemendaman penuh belum menunjukkan tanda-tanda tunas di permukaan. Ada dua kemungkinan: tunas sedang tumbuh tetapi belum muncul, atau ubi justru membusuk di dalam tanah.





Pengaruh Cuaca

Hari-hari pertama ditandai dengan panas terik, membuat kami harus rutin menyiram tanah agar tetap lembap. Namun, setelah itu, cuaca menjadi tidak menentu, bergantian antara hujan deras dan terik matahari. Untuk metode rendaman air, kami menempatkan ubi di area tertutup tetapi tetap terkena sinar matahari, agar tidak terkena air hujan berlebihan yang bisa mempercepat pembusukan.

Kesimpulan Sementara

Dari pengamatan awal, metode pemendaman sebagian tampaknya memberikan hasil paling cepat dalam menumbuhkan tunas. Metode rendaman air juga menunjukkan potensi, tetapi ada risiko serangan hama. Sementara itu, metode pemendaman penuh masih belum menunjukkan hasil yang jelas.

Eksperimen ini masih berlangsung, dan kami akan terus memantau perkembangannya. Dari sini, kita dapat belajar bahwa faktor lingkungan, perlindungan dari hama, dan metode penanaman memiliki peran besar dalam keberhasilan pembibitan ubi jalar.

Bagaimana kelanjutan eksperimen ini? Ikuti terus perkembangannya!


foto-foto



















Tidak ada komentar:

Posting Komentar